Pekan syawalan atau pesta lomban merupakan salah satu tradisi di kabupaten jepara yang biasanya digelar setiap satu tahun sekali yaitu pada H+7 lebaran. Biasanya pesta lomban ini selalu menyedot ribuan wisatawan baik dari jepara maupun luar kota. Namun karena tahun ini ada wabah virus corona pesta lomban tahun ini tidak digelar dan hanya menyisakan pelarungan kepala kerbau dengan jumlah peserta yang dibatasi.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona dan adanya larangan menggelar even atau kegiatan yang mengundang kerumunan massa sehingga kegiatan pesta lomban tahun ini ditiadakan. Ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jepara, Zamroni Lestiaza, Senin (25/5/2020).
Untuk pelarungan kepala kerbau yang merupakan ritual keyakinan atau sedekah laut oleh nelayan jepara tetap digelar dengan jumlah peserta yang terbatas. Ritual pelarungan kepala kerbau tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintahan Kelurahan Ujungbatu dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jepara.
Sementara untuk ziarah ke makam Mbah Ronggo (sesepuh setempat) nantinya hanya diikuti oleh maksimal 7 orang. Jadi tidak ada arak-arakan atau keramaian dalam prosesi pesta lomban besok.
Biasanya pekan syawalan digelar selama 7 hari setelah lebaran. Tempat-tempat wisata seperti pantai kartini, pantai bandengan, dan benteng portugis selalu ramai di oleh wisatawan. Puncaknya pada H+7 yaitu digelar pesta lomban yang merupakan even budaya paling di tunggu-tunggu oleh masyarakat jepara.
Hari terakhir liburan lebaran tersebut biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat jepara untuk berbondong-bondong melihat keramaian pesta lomban. Namun karena ada wabah virus corona tahun ini ditiadakan bahkan tempat-tempat wisata di jepara hingga kini masih di tutup hingga waktu yang belum ditentukan. Dikutip dari (jepara. goid)